Sementara itu, menyusui juga memberikan sejuta manfaat untuk sang ibu, baik untuk fisik maupun psikis. Tak heran bila musisi International, Beyonce mengungkapkan, " I lost most of my weight from breastfeeding and I encourage women to do it ; it's just so good for the baby and good for yourself."
Oleh karena itu, diperlukan upaya dan usaha agar pemberian ASI eksklusif bisa berlangsung selama enam bulan. Pemberian ASI tetap dapat dilanjutkan sampai dengan anak usia dua tahun bersama makanan pendamping ASI (MPASI) yang optimal.
Dari seminar ilmiah IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) bertema "Breastfeeding Support: Closed to Mothers" di Jakarta, Rabu (21 Agustus 2013) terungkap bahwa bekerja menjadi salah satu kendala atau alasan ibu menghentikan pemberian ASI. Padahal menyusui sebetulnya merupakan hak setiap ibu, termasuk seorang ibu bekerja.
Di Indonesia sendiri hak ibu bekerja yang menyusui diatur dalam Undang - Undang No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang berbunyi "Pekerja atau buruh perempuan yang anaknya masih menyusui harus diberi kesempatan untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja."
Tampaknya, banyak ibu bekerja menemui kendala begitu mereka mulai bekerja sehingga berdampak pada tumbuh kembang bayi. Kendala yang dipancarkan antara lain berupa jam kerja yang cukup panjang, jarak rumah yang cukup menimbulkan kelelahan fisik, tempat kerja yang kurang mendukung ibu untuk terus memberikan ASI, ruang memerah yang tidak memadai, hingga sulitnya memberikan ASI perah ketika mereka meninggalkan bayi di rumah atau ditempat penitipan bayi (day care).
Proses menyusui merupakan proses stimulasi untuk bayi. Idealnya bekerja bukan menjadi penghalang bagi seorang ibu untuk terus menyusui buah hatinya. Untuk itu, dukungan keluarga dan masyarakat secara optimal amat diperlukan. Niscaya sang ibu sehat, anak pun menjadi generasi muda yang sehat dan cerdas.