Fitur sarat teknologi canggih ini mampu mendeteksi gejala selip sehingga mampu meminimalisasi kecelakaan yang bisa terjadi. Teknologi sudah bisa ditemui di banyak mobil. ESC akan bekerja di kala pengemudi mulai kehilangan kontrol kemudinya. ESC akan mengaktifkan rem pada roda yang selip dan mengontrol kemudi melaju stabil kembali. Teknologi membuat roda memiliki sistem rem secara individu. Tidak hanya mengaktifkan rem, ESC juga mengurangi tenaga mesin di saat melaju di kecepatan tinggi.
Teknologi ESC merupakan inovasi dari teknologi kontrol traksi, yang dikenalkan Mercedes-Benz pada 1987. Teknologi kontrol traksi hanya sebatas mengunci roda, tetapi tidak memberikan efek kontrol pada kemudi. Kini semua sudah menggunakan komputerisasi. ESC ini tidak hanya bekerja pada saat berjalan di permukaan yang basah dan dingin, tetapi juga melewati jalan menikung.
ESC pada umumnya tidak dijual secara terpisah, melainkan menjadi kesatuan unit yang terdiri dari kontrol traksi, sensor, dan unit kontrol yang terintegrasi. Sayangnya, ESC hingga saat ini kebanyakan hanya diaplikasikan pada kendaraan mewah. Teknologi ini membuat mobil dapat secara otomatis mendeteksi secara dini potensi kecelakaan. Hasil studi di Eropa telah membuktikan bahwa angka kecelakaan di jalan raya berkurang karena pengaplikasian ESC.