Pramugari dituntut selalu menyunggingkan senyum dari bibir mereka yang merona. Namun, tugas utama mereka adalah menjaga penumpang agar merasa aman dan nyaman selama penerbangan. Senyum mereka sering dijadikan patokan keamanan oleh penumpang tatkala pesawat mengalami turbulensi di udara. Ini bukan pekerjaan main-main karena membutuhkan latihan ketat dan disiplin.
Di balik wajah-wajah ayu itu, tersimpan kesigapan dalam menghadapi segala bentuk keadaan darurat. Mereka harus kuat, berani, dan awas selama bertugas. Saat pesawat mengalami kondisi darurat, mereka boleh keluar setelah seluruh penumpang berhasil dievakuasi.
Untuk bergabung sebagai pramugari Singapore Airlines, serangkaian tes, pendidikan, dan latihan harus dijalani. Dimulai dari membangun karakter calon pramugari, kesigapan dalam kondisi darurat, pengenalan beragam kuliner selama penerbangan, cara mematut diri, hingga cara mengatasi penumpang yang "nakal".
Fasilitas untuk mencetak pramugari Singapore Airlines andal pun bukan hanya di ruang kelas. SQ yang banyak mengoperasikan pesawat berbadan lebar, seperti Boeing B777 dan Airbus A330 / A380, menyediakan tiruan badan pesawat. Tiruan ini diapungkan di kolam dalam ruangan tertutup, dilengkapi gelombang seperti di laut. Berbagai situasi, seperti siang dan malam, bisa disetel dalam ruangan itu.
Latihan wajib lainnya adalah evakuasi darat, seperti keluar dari pesawat dengan jaring pengaman atau peluncur karet. Kabin tiruan mampu bergerak turun-naik atau berguling, seperti keadaan yang mungkin terjadi saat pesawat mendarat darurat atau tergelincir.
Lumrah jika penghasilan mereka per bulan cukup besar. Itu untuk mengobati tekanan fisik dan mental yang mereka hadapi saban hari.