Hadirnya Daihatus Ayla dan Toyota Agya itu langsung menarik perhatian, mengingat kedua mobil tersebut termasuk dalam proyek mobil LCGC (low cost green car), mobil ramah lingkungan dengan harga terjangkau, . Dengan masuknya Daihatus Ayla dan Toyota Agya, secara total segmen city car ditempati oleh 12 model.
Segmen city car, yang ditempati mobil-mobil mungil yang menyandang mesin dengan kapasitas hingga 1.3 liter (sekitar 1.300 cc), sangat istimewa. Mengapa? Karena city car ini mengomsumsi bahan bakar (rata-rata 12-14 kilometer) dan
Dan, Daihatus Ayla dan Toyota Agya lebih fenomenal karena kedua mobil tersebut menyandang mesin dengan kapasitas 998 cc, 3 silinder, ini sangat hemat dalam mengomsumsi bahan bakar. Klaim pabrik menyebutkan bahwa kedua mobil ini mengomsumsi 1 liter bensin untuk menempuh perjalanan sejauh 20 kilometer. Dengan semakin hemat mengomsumsi bahan bakar tentunya semakin sedikit bahan bakar yang dibeli dan emisi yang dilepas ke udara.
Itu merupakan angka klaim pabrik. Dalam kehidupan sehari-hari mungkin jarak tempuhnya tidak sejauh itu, mengingat komsumsi bahan bakar mobil sangat tergantung pada cara mengemudi berkendara dan kondisi lalu lintas.
Dalam kehidupan sehari-hari 1 liter bensin dapat digunakan untuk menempuh perjalanan sejauh 17-18 kilometer. Jarak tempuh yang jauh tersebut sudah cukup bagus, mengingat jarak tempuh rata-rata mobil dengan 1 liter bensin pada saat ini berkisar 8-12 kilometer. Jadi bisa dikatakan bahwa Daihatus Ayla dan Toyota Agya merupakan city car paling irit.
Harga mobil terendah Daihatus Ayla Rp 76.5 juta (tanpa AC dan audio) hingga Rp 114.5 juta, sementara harga terendah Toyota Agya Rp 99.9 juta hingga Rp 120.75 juta. Jadi kedua mobil ini merupakan city car termurah di Indonesia.