"Bagaimana mengatur waktu dengan keluarga?" Ini adalah pertanyaan yang acap diberikan kepada wanita karir. Padahal, berkarya sejatinya tidak memandang jenis kelamin. Dunia kerja dengan tingkat kompetisi tinggi menurut keandalan dan kredibilitas dari masing-masing orang.
Kerap kali para pekerja perempuan di anggap kurang kompetitif karena harus mengurus anak dan keluarga yang kadang bisa lebih menyita waktu sehingga mengganggu produktivitas. Lantas bagaimana menyiasatinya?
Manajemen Waktu
Beruntunglah bagi Anda yang bekerja dengan flexi hours karena bisa lebih mudah membagi perhatian antara urusan rumah dan pekerjaan. Anda bisa mengatur waktu, misalnya dengan berangkat lebih pagi agar bisa pulang lebih cepat atau sebaliknya. Namun, bekerja dari pukul 9 sampai pukul 5 pun menuntut strategi manajemen waktu yang baik. Manajemen waktu ini akan meningkatkan kedisplinan dalam bekerja. Buatlah urutan prioritas pekerjaan sehingga tak perlu pulang terlalu malam.
Hal ini amat dibutuhkan semua orang dalam merintis karir dan menunjukkan kinerja. Bersikap profesional dan bertanggung jawab dengan menyelesaikan tugas sesuai tenggat adalah formula utama yang harus terus dipertahanakan. Urusan pekerjaan sebaiknya tidak saling tumpang tindih dengan persoalan keluarga. tunjukkan bahwa Anda bekerja total untuk menepis anggapan miring yang kerang menghinggap pada ibu bekerja. Selesaikan pekerjaan sebelum tenggat waktu dan selalu memberi hasil yang terbaik.
Dukungan Keluarga
Pernah mendengar ungkapan di balik kesuksesan setiap pria pasti ada peran besar dari seorang perempuan? Nah, hal itu berlaku sebaliknya. "Saya beruntung memiliki suami seperti suami saya. Kalau bukan karena dia, tidak mungkin saya bisa memperoleh perjalanan karir yang menyenangkan," ungkap Rini Baroto (64) yang kini tengah menikmati masa pensiun, menceritakan perjalanan kariernya sebelum memasuki masa purnakarya. Selama 32 tahun mengabdi di perusahaan yang sama, ia selalu dipercaya memegang divisi baru dan menuai kesuksesan. Setiap tantangan pun dilaluinya bukan tanpa hambatan. Baginya, suami adalah mitra yang wajib diajak bekerja sama untuk saling berbagi tugas urusan anak dan rumah. Dengan demikian, segala sesuatunya tetap berjalan baik dan lancar.