Sayangnya, kini Anda harus berhati-hati dalam menggunakan aditif BBM tersebut karena sampai saat ini Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM) Republik Indonesia belum menetapkan kelayakan penggunaan aditif.
Menurut salah satu sumber dari Lemigas, penelitian tentang oktan boster yang pernah dilakukan mengungkap bahaya adiktif tersebut bagi kondisi mobil. Sebut saja unsur logam yang bisa ditimbulkan seperti timbal, besi, dan mangan yang justri bisa merusak mesin mobil. Memang oktan boster akan menambah kekuatan akselerasi Anda dalam berkendara, tetapi hal itu juga berbanding lurus dengan peningkatan emisi buatan.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pernah mendefinisikan oktan boster non-oxygenate merupakan campuran beberapa unsur logam (organometallic) yang bisa meningkatkan nilai oktan. Namun, beberapa unsur logam tersebut terdiri dari besi (Fe), timbal (Pb), dan mangan (Mn). Kandungan tersebut tidak hanya berbahaya bagi mobil, tetapi juga bagi lingkungan hidup.
Hal ini tentunya fatal sekali bagi kesehatan manusia jika terhirup ke dalam tubuh. Semakin banyak kendaraan bermotor yang menggunakan oktan, lingkungan hidup akan semakin rusak. Bayangkan, demi akselerasi nyaman, anak Anda harus menderita gangguan pernafasan. Tentu anda tidak ingin terjadi. Jadi, sebaiknya kurangi penggunaannya demi kesehatan Anda dan keluarga, serta umat manusia.